Rabu, 18 Maret 2020

Menemani Teman Skripsian

Dulu sempat bilang enggan hidup di Semarang. Dasar sayanya sendiri yang memang nggak suka menetap di kota orang terlalu lama dan ingin hijrah. Tapi nasib berkata lain. Saya diizinkan bersenang-senang di Kota Atlas ini untuk gawe di LSM.

Masya Allah dibalik menetapnya saya di Semarang ternyata receh sekali tapi penting. Bekerja LSM yang santai membuat saya hampir selalu bisa menyempatkan menemani skripsian teman saya. Cuman ya saya juga tanya ke diri sendiri, apa yang saya cari dari menemani skripsi. Yang saya lakukan hanyalah ingin membantu teman saya untuk segera menyelesaikan. 
Sebagai pejuang skripsi yang dulunya anti ngerjain di kosan, paham banget butuh teman sekedar ngafe bareng.

Tapi kemarin ada yang lucu juga.

"Eh nanti di cafe jangan banyak cerita yah. Aku harus fokus ngerjain", kata temanku di whatsapp. 

Memang pernah sekali aja agak lost control  buat bercerita. Malam itu, saat di Antara Kata Coffee. Tapi ketika menulis ini, saya sudah lupa apa yang saya ceritakan saat itu. Hehehe

Ngomongin lupa, tadi saya mencoba mengaktifkan m-banking, lah kok saya lupa username yang saya ganti dengan sadar. Apakah ini sindrom penuaan dini.

Ohya, saat ini domisili saya di bagian Semarang Barat dekat kampus UIN karena dekat kantor. Alhasil, saya memiliki dua tempat yang bisa didatangi, satunya lagi tahu lah ya "Tembalang City". Apa menariknya Ros?
Jadi, teman yang harus saya temani skripsian ada dua orang di tempat yang berbeda. Kadang kami mengerjakan bersama di tengah-tengah. Gak paham lagi memang.

Bagaimana kalau Ibu saya tahu tentang ini? Dijewer mungkin kali ya. Karena saya ngabisin uang untuk menemani aja. Nanti saya jelaskan aja, kalau di tengah menemani saya juga berkarya.

Ah yasudahlah, saya berencana menulis lagi disini. Semoga tidak wacana

Rabu, 25 Desember 2019

2020 Kerja Dimana

Ngerasa udah saatnya meningkatkan kapasitas diri
Semoga ketemu jalannya
Jalan yang kayak gimana Ros
Aku suka bekerja untuk kegiatan sosial. Nerapin sebuah intervensi gitu mungkin ya. Di Semarang udah nerapin modul kespro untuk SMP/MTs sederajat.
What's next? Let's see.

Desember Ceria (?)

Desember ceria
Inginnya sih begitu
Tapi banyak hal yang tak kupahami
Tahun lalu dibuatin meme sama rekan kantor


Bude Sumiyati vibes  "Dihujani apa aku, tak basah tapi ingin berteduh"
Baru mudeng setelah baca buku full version-nya di Gramedia
Bisa gitu ya Desember baru sefrekuensi sama Bude
Fans yang telat memahami

Yogyakarta, 25-12-2019

Kamis, 05 Desember 2019

Lima Desember

Saya sedih di tanggal 5 Desember ini. Sedih mengingat sebentar lagi tahun baru dan saya belum melakukan kegiatan menulis, termasuk meninggalkan blog ini dalam kurun waktu cukup lama.

Apa yang saya cari?
Apa yang membuat saya produktif.

Iya, ini sesuai dengan peringatan 5 Desember "Hari Relawan Internasional".
Mengapa?
Menjadi relawan itu tidak melulu enak.
Apalagi ketika mengerjakan sebuah project yang didanai oleh donor.
Wah, kita harus jadi relawan yang nggak kaleng-kaleng.
Harus ngebuktiin kalau kita bisa profesional, meski ilmu kita sebagai fresh graduate tak seberapa.
Kayaknya tulisan ini akan jadi kesombongan, padahal enggak.

Mau mengeluh dalam tulisan ini, dimana dalam satu timku saat ini ada sosok-sosok yang kurang mendukung kinerja bersama. Alhasil terjadilah tumpang tindih ataupun double job. 

Lelah, tapi suka.

Suatu ketika sedang mengobrol dengan timku dan mencari-cari relawan yang sekiranya bisa bantu back up pekerjaan para staf.

"Eh gimana kalau Si Lala", kata temanku cowok.
"Hmm..dia tuh hanya ngerjain apa yang dia sukain aja og", rekan cewek membalas.
"Loh kayak aku dong!", jawabku.
"Plis deh ros....kamu tuh engga gitu', tukas dengan ketus teman-temanku kompak.
.........................
Percakapan berhenti karena hujan akan turun. Kami bergegas menuju mobil.
Entah apa maksud mereka menyatakan kalimat itu. Kemudian aku sadar, betapa aku multi tasking mengerjakan banyak hal dengan senang hati. Serasa dunia kerelawanan adalah hidupku. Dengan menulis kali ini aku menyadari bahwa aku perlu mundur, memberikan jeda sebentar pada diriku.

Tuhan, terima kasih atas nikmat kesehatan yang engkau berikan kepadaku. Walau terkadang aku masih saja mengeluh dan over thinking  terhadap apa yang aku dapatkan.