Berawal dari keinginan individu, teman-teman se-geng (kamar 210 & 211) sedikit demi sedikit menyenggol masalah liburan ke gunung. Keren gitu. Udah lihat foto-foto kakak kelas yang sudah kesana dan itu menambah rasa lapar kepo bahkan saat tengah belajar demi UAS kami pun tak enggan ngomong ngalor ngidul gak tutuk tutuk (selatan utara gak nyampe-nyampe).
Ada beberapa anak yang sudah pernah kesana sih, kayak Si Bella dan Biellda. Tapi alasannya tetep, pengen ngerasain bagaimana berangkat bersama dengan se-geng kesana. Mungkin nggak sih nyampe sana dengan cara kami? Perlu sebuah pembuktian memang.
Wisata Gunung Bromo itu rawan tapi biasa. Kok gitu? Ya yaapa ya, namanya gunung gitu.....aktifitas gunung nggak bisa ditebak dan kapanpun bisa terjadi apa-apa. "Biasa" disini maksudnya yaudah paling-paling cuma view doang yang bisa diandalkan. Meliputi sunrise-nya sih.
--------------------------------------------------------
Disaat langkah yang paling utama harus dijalankan, perizinan ke orang tua. Satu demi satu ternyata tak diperbolehkan. Apalagi izinnya pas ortu ambil rapot, hmmm, maklum lah habis dikasih wejangan wali kelas buat jaga anaknya supaya tetep belajar walaupun liburan. Oh so damn! (pake nada datar kok)
--------------------------------------------------------
Fine, tinggal segelintir orang yang diizini, aku termasuk. Day by day berjalan seiring perencanaan yang masih kelabu. Tiba-tiba, haha tiba-tiba, ada temen cowok yang aku kenal dari kepanitian idul fitri, sebut aja Toyaba. Dia baik orangnya, haha sekelebet sih :D . Dia nawarin kita, para cewek aksel buat bareng di sebuah travel agency menjanjikan. 1,5 jt itu 1 rombongan.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D