Senin, 14 Oktober 2013

Plan ke Bromo (2)

Akhirannya dengan hanya segelintir anak yang diizini ortu, kami memberanikan diri buat gabung. Ya awalnya kami para perempuan agak shock, kok bisa ceritanya jadi begitu? Kenapa kok bisa? Itu menyimpang plan kami, tapi setelah tanya- tanya kepada manusia yang lebih tua (mbak-mbak makbi) supaya mantap dengan pilihan itu. Ya kami mantap ! Diantaranya alasan kami mantap yakni ada penjaga kami kaum hawa. Jadi, insyaAllah amanlah. Toh namanya juga travel mana ada yang cewek semua, pasti sopirnya cowok. Hehehe. Lima elang betina itu aku, Maqdisi, Fabella, Yulia dan Qonita. Oya, cukup diacungi jempol buat ortu-ortu mereka yang sudi mengizinkan. Kasihan Tia, Lea, Ila,Biellda, Alya dan Fahlya yang mendadak darurat gak boleh karna ikut ada kepentingan keluarga. Masing-masing ortu punya spekulasi pemikiran sendiri-sendiri, I appreciate banget. Yah walaupun begitu hatiku tetap menangis tanpa suara, bayanganku mengasosiasikan : yakinkah aku tersenyum lepas di Gunung Bromo dengan sedikit sahabat, gak tega dan gak rela. Honestly aku juga kaget ortu ku ngijini, secara merek itu alay ahaha, over protective maksudya. Hm apalagi ortu nya Safira, beeh ke kutub utara aja kayaknya langsung diijini. Hahaha Jadwal yang udah kita pastikan berangkat itu hari Minggu jam 22.00 (sepoloeh malam). Jum'at siang, aku ngobrol lagi sama Toyaba. Yah ngomongin plan berangkat, kuota, apa aja yang bakal dibawa dan biaya juga lah. Dari situ, keraguan yang aku bawa sejak awal semakin runyam rasanya. Masih belum bisa yakin....tapi aku sudah tekad buat bagaimanapun caranya aku harus nyampe Bromo. Entah melas atau executive travel.

Allah, I dream and wish it true but....

Malam Sabtu, kami ngumpul buat ngumpulin uang. Kami sudah ribut dan menggebu-gebu buat nyampek Bromo. Aku sudah yakin. Sepertinya akan jalan mulus. Dengan pertimbangan start perjalanan yang cukup lama. Ditentukan anak cowok bakal di rumah Amik (Dau), cewek di rumah Fahlya (Singosari) . Hmm kalo gabung start nanti bisa jadi dilihat itu nggak enak. Ya buat ngurangi hal negatif aja. Uang pun sudah terkumpul, Alhamdulillah.
Oya maaf dengan terpaksa Amirah dan Deas yang kabarnya juga pengen ikut, kami bukan maksud menolak tapi mau gimana lagi kuota dalam 1 paket travel itu 15 anak dan waktu itu simpang siur sudah ada 17 anak. Dan juga sempet nyesel, kenapa Ilham gak ikut....

That wasn't the real problem guys...

Teka-teki silang masalah rumit bener-bener menghampiri kami. Us X menyoroti tour  kita :

" Kenapa harus satu mobil? Harusnya tetap dipisah!! "

Sampai tulisan ini dibuat, kami masih belum bisa menemukan siapa dan kenapa semua ini terbongkar. Karena memang terjadi kesimpang siuran berita, katanya cowok berita itu dari wali siswi yang bertanya tentang keberangkatan kepada Us X tetapi 5 elang tadi mengelaknya, bahwa 5 elang sepakat tidak ambil jalur Us. Ini rumit sekali kalau diceritakan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D