Selasa, 02 Desember 2014

Kehilangan Teman Sepermabaan

Halo maba, apa kabar maba?
Bagaimana tempat kos kalian? Nyaman? Sepi? Kangen situasi asrama ? Kangen jadwal sekolah yang pasti? Kangen lelucon teman SMA? Hehehe
Wahai maba dimana pun kalian berada, disini aku mau share tentang kemabaan ku sendiri.
Selama 3 bulan, menempuh jarak jauh, menaiki bukit, menuruni lembah,  menelusuri setiap jam kuliah, duduk mendengarkan dosen, mengacung tangan, berpendapat, menjawab dan bercanda dengan teman baru.
Kehidupan maba yang aku kira bakal menyenangkan seiring bertemunya teman baru dari berbagai daerah, ternyata tidak. Banyak cobaan menghadang. Satu per satu teman merotoli  alias keluar. Berbagai alasan mereka tersebut. Dan itupun kejadian pada teman yang cukup dekat dengan saya. Kurang apa saya dengannya... Eaaa

Namanya, Izmi. Lengkapnya, Novia Izmi Kasih. Asalnya, Makassar. Dia ternyata sengaja tinggal di Semarang hanya sekedar mencoba-coba. 3 bulan pun ia jadikan ambang batas tinggal di Semarang. Sedikit mengerti psikologi pun membuat dia senang. Tujuan awal dia adalah masuk sebagai mahasiswa arsitektur. Oke well, kalo masalah keinginan. Aku juga punya keinginan. Namun, waktu sudah mengubahnya menjadi lebih berwarna.

Yang mengetahui kepindahannya pertama kali adalah aku dan Amas. Kami adalah seperkongkolan anak Semarang Bawah yang butuh tumpangan kos. Hari itu, hari Selasa, dimana matkul yang cukup padat dari pagi 07.30 hingga 10.40 lalu lanjut lagi jam 12.30 sampe 15.30, setelah matkul pertama kami memutuskan untuk memakan bontotan dan belajar  di suatu kos. Hari itu Zehan ditelpon—dia adalah pemilik kos yang tidak jauh dari rusunawa,hmm intinya deket dari kampus gitu, dia lagi sakit maag di Temanggung—kota 2 jam-an dari semarang. Terus, kami memutuskan untuk menelepon Izmi, tanpa basa-basi kita datang.

Disana kami bertemu dengan nenek dan kakeknya. Dia bilang mau balik ke Makassar. Dan karena analisis yang saya miliki begitu kuat (ceilah). Saya langsung bertanya : Loh izmi.......kamu bakalan balik lagi kan?, sebab di awal pertemuan dia pernah bilang kalau dia di Semarang sebenarnya tidak diijinkan orang tuanya dan sekali dia balik maka tidak ada pengembalian lagi ke Semarang. Beberapa detik kemudian, dia menjawab : enggak lagi ros.

Aku shock. Oh teman, kehilangan teman rasanya gak enak. Ngerasain ini, seperti merasakan rasa kecut yang melebih kecutnya mangga yang belum matang.
Tapi dari sini aku punya persepsi, wahai kalian anak rantau yang masih sabar dengan kehidupan baru....kalian hebat. Apalagi kalian yang  bukan dari Jawa. Keep calm and strong with this damn dintance. Niat mencari ilmu karna Allah ta’ala.

(FOTO)
Izmi itu yang pake kerudung merah, aku di tengah, sebelahnya lagi itu Tiwi (Ternate).
 Selfie pake Ipad kecenya Indah Ayu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D