Senin, 02 April 2018

Deskripsi Penghuni Rumah

Aku akan mendeskripsikan penghuni rumah yang akhir-akhir ini kita keluar bareng. Sebenarnya masih ada yang lain sih, tapi berhubung mereka lagi nggak di rumah, jadi ini sebagian dulu aja. Mungkin nanti kalau udah ada kesempatan lagi menjabarkannya.
1. Isqina
Dia mendapat sebutan ter-ibuk able. Aslinya Kediri. Pernah SMP di Pondok Ar-Risalah Lirboyo Kediri. Lalu lanjut SMA di Darul Ulum 2. SMA yang terkenal dengan SSO, lomba olimpiade buat anak-anak SMP.
Dia orangnya kayak gimana?
Clean-addict sekali. Suka kesenian (handlettering).
Banyak cerita dan hikmah yang dipetik dari kisahnya. 
Baru aja hari Sabtu kemarin kita ngobrol tentang masa lalu dia. Intinya, dia itu sebenarnya memiliki ekspresi yang sama seperti aku. Sangat ekspresif. Tapi seringkali dia menunjukkan wajah yang tanpa ekspresi (tapres). Ternyata, penyebabnya adalah karena dia belum nyaman dengan orang sekitar. Ketika dia nyaman, dia akan menunjukkan ekspresi asli. Dulu saat SMA, dia sangat ekspresif lalu saat kuliah justru berkurang karena belum menemukan teman yang satu frekuensi. Dari obrolan Sabtu itu, kita bikin perjanjian #AprilEkspresif.
Satu hal lagi, dia jarang banget update instagram. Dan misi bulan April ini, posting sebanyak 6 foto. Sebenarnya dia sadar, untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari orang sekitar terkait kemampuan handlettering-nya diperlukan langkah publikasi supaya bisa liat portofolio dia. Mungkin karena saking perfeksionisnya, sampai ngga mau menunjukkan progress setiap karya yang ditelurkan kali ya. Iya nggak nih?
2. Denisa
Ini lucu sih kenalnya. Aku pernah menceritakannya di caption bin cerpen. Aku punya temen namanya Safira pas di MAN dulu, dia seneng banget cerita tentang pondok yang pernah ia huni saat SMP. Denisa dan Safira adalah teman satu SMP & Pondok. Suatu ketika Safira ngajakin aku buat main ke Jombang (pondoknya). Jarang-jarang ada temen yang mau diajak ke pondok lamanya kalau nggak emang anaknya interest sama kehidupan pondok. Dan disana lah tuk pertama kalinya bertemu Denisa yang bersekolah di SMA Darul Ulum 2, adik kelas Isqina.

Ada cerita lucu dulu saat Isqina mulai masuk kos. Denisa masuk kos lebih dulu daripada Isqina. Singkat cerita, Denisa bercerita ketakutannya dengan Isqina. Dulu kelompok Isqina saat SMA, katanya cukup “…” (susah dijelaskan), itulah yang membuat Denisa takut.

Pada kenyataanya, sekarang Denisa lebih dekat dengan Isqina. Bahkan sangat dekat daripada dengan aku yang pernah mengawalnya saat ujian Mandiri di Undip. Ya saat pengawalan itu, aku tuk pertama kalinya ketemu Denisa. Lucu banget. Awkward.
Ohya Denisa, ini orang yang paling suka dengan mandi. Kalau teman lain nggak mandi, langsung diingetin deh sama dia.
Denisa punya suara yang merdu, bisa didengarkan di https://www.soundcloud.com/denkho.

Kesamaan antara Denisa & Isqina
1)      Alumni SMA 2 Darul Ulum. Efeknya mereka gaya ngajinya sama. Pas ngimamin juga sama. Pas wiridan juga sama. Hmm, jangan Tanya lagi kalau ngomongin tentang ke-DU-an mereka. Bisa kompak nyanyi lagu SSO sampai teriak-teriak.
2)      Sama-sama Fakultas Kedokteran Undip. Isqina berkuliah di Gizi, sementara Denisa di Kedokteran Umum.
3)      Detail. Kedetailan mereka tercermin dengan mereka suka desain. Denisa lebih ke Corel. Isqina lebih ke handlettering dan kalau ada tugas bikin booklet dia berani ngerjain pakai miscrosoft  publisher. Gilasih, kalau udah ada jiwa desain, pakai app apapun bisa jadi.
4)      Korean-addict. Padahal mereka lahir di tempat yang berbeda, tapi entah kenapa mereka nyambung ngomongin Korea.
5)    Suka jilbab hits. Entah kenapa, mereka pengamat jilbab. Saat aku belum tau model terkini, mereka sudah pakai. Alhamdulillah ada mereka, saat sidang aku dipinjamin dan diaturin jilbabnya.
6)     Suka koleksi sepatu Skechers.

3. Hana
Asalnya sama kayak Denisa, yaitu Ngawi. Kuliah di jurusan Hubungan Internasional. Oleh orang tuanya, dia disuruh kuliah di Semarang. Gak boleh Jogja, yang sebenarnya dia pengen masuk UGM hehehe. Tapi justru di Undip, dia mendapat prestasi yang membanggakan yaitu pernah mendapat laptop gratis dari Menteri Pak Nasir gara-gara dia Bidikmisi yang prestatif. Aku juga mau dong dapat laptop gratis. Hehehe
Baru bulan Maret kemarin, dia mendapat juara Mawapres 3 tingkat Undip. Prestasi yang luar biasa. Aku ikut senang karena pernah ngasih advice sedikit. Rasanya tuh, walaupun kader di jurusanku masih belum mendapat juara, setidaknya aku punya teman dekat yang bisa kukasih tau tentang pengalaman menjadi mapres.
Hana pernah 6 bulan ngga tinggal di rumah karena dia exchange  ke Kamboja program SHARE scholarships. Setelah dari sana, banyak hal yang dipengaruhi dia, contohnya bikin air panas pakai heater padahal biasanya pakai kompor di dapur lantai 1, masak mie pakai heater, masak kacang pakai heater. Pokoknya semua serba heater. Dia menceritakan bagaimana bisa bertahan disana dan kasihan juga denger ceritanya. Dia juga bilang kalau, “Kita ngga akan ngerasa bener-bener bangga dengan Indonesia sebelum kita hidup lama di negeri orang, Indonesia punya makanan-makanan yang enak.”
Dia ini motivatorku kalau aku sedang gundah-gulana. Dia tahu posisi orang yang akan maju itu gimana. Dan sebenarnya dia juga paling sering curhat. Habis aktivitas yang padat, dia nyempetin ke kamarku hanya sekedar nanya atau ngasih makanan. Ohya dia suka makan, tapi entahlah ngga kelihatan gendut, mungkin karena dia tinggi. Cerita random terjadi pada suatu ketika aku masih di kasur bangun pagi, dia datang membawa kepiting saus warna coklat, dan kepitingnya udah tinggal dagingnya aja dibalut krispi. Saat itu juga dia ngajak sarapan. Lucu banget nih bocah. Orang baru bangun biasanya dikasih minum dulu gitu, dia datang iming-iming kepiting.
Satu hal, Hana sejak SMP udah pakai make-up, that’s why sampai sekarang pinter pakai make-up dan sering make-up-in aku. Alhamdulillah punya MUA di rumah hahaha. "Han, nanti make-up in ya mau, aku mau jadi moderator nih."

Kenapa aku menyebutnya rumah, karena ini benar-benar seperti rumah. Bukan sekedar kos yang terkenal dengan budaya individualistik. Sederhananya, semua penghuni rumah memiliki kedekatan secara psikologis. Hahaha ini berlebihan sih. 
Kesamaan mereka bertiga 
1.    Korean-addicts 
2.    Skin care enthusiast
3.    Motivatorku dan sayang sama aku yang akan meninggalkan Semarang, cepat atau lambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D