HUJAN
Baru kali ini aku mendengar hujan sehujan-hujannya, setelah sekian lama
hanya hujan gerimis biasa. Aku melihat cahaya terang redup, kata temanku itu
petir. Lalu ada temanku bernama Kawa membawakankuu gelas.
Kawa : Coba kamu minum air putih
itu.
Aku : Ha?
Kawa : Tenangkan dirimu, ini
hanyalah sebagian cara Tuhan mengajarimu. Kamu baru 20 tahun, kamu masih butuh
pembelajaran.
Aku : Kakak juga, kita kan
selisih 4 bulan aja.
Kawa : Ya sama. Tapi sekarang aku
lagi fine.
Aku : Yeuuh..Kalau aku nggak kuat gimana?
Kawa : Gimana mungkin, Allah kan
punya penggaris sendiri.
Aku : Penggaris?
Kawa : Aku sudah sering menangis
saat seperti ini. Aku bahagia ketika ada hujan dan petir.
Aku : Lah, bukannya orang
normal takut ya kalau ada hujan deras disertai petir. Apalagi kalau malam kayak
gini. Untung pohon pisang yang tinggi kemarin udah di tebang, jadi nggak bikin
tambah takut kalau disertai angin kencang.
Kawa : Iya kemarin kan aku yang
nyuruh Pak tukang buat nebang.
Aku : Yeuuh.. bukan kakak. Ibu kos yang nyuruh.
Kawa : Sederhana sih alasannya,
lewat petir Allah ngasih tau kalau masalah kita itu hanya sebagian kecil. Lewat
kuasa-Nya, Allah bisa berkehendak apapun, bikin orang menghentikan segala
aktivitas, bikin orang gagal malam mingguan. Bahkan bikin orang sedih kayak
kamu sekara. Paling ngeri adalah termasuk bikin banyak orang takut sama petir.
Aku : Yeuuh.. Apaan sih receh.
Kawa : Haha enggak. Justru aku tau kamu sedang senang juga saat ada hujan
dan petir.
Aku : Aku sudah senang sejak
langit berwarna abu-abu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D