Kamis, 20 Juni 2019

Jadi S2 ?

Judul yang singkat untuk perasaan yang engga singkat.

Sejak  tahun lalu saya diharapkan oleh orang tua untuk langsung saja daftar kuliah, mengingat perempuan itu punya usia untuk berumah tangga segera setelah lulus. Orang tua saya berpikir dengan kuliah S2 dulu langsung dari lulus S1 maka kehidupan rumah tangga nanti lebih nyaman.

Sayangnya kondisi lulus saat itu belum ada pendaftaran S2 yang saya bisa ikuti. Saat itu ijazah keluar bulan Agustus, akan tetapi pendaftaran S2 buka pada bulan April-Juli.

Tak berhenti berjuang, saya pun mendaftar S2 di salah satu universitas swasta di Surabaya. Mengapa saya berani mengambil S2 di swasta? Bukannya terjadi penurunan prestasi kalau mengambil di swasta?

Oh tentu tidak seperti itu, sebab memang saya paham bahwa butuh usaha keras untuk bisa lolos di magister profesi psikologi, khususnya ......................

Minggu, 09 Juni 2019

'Penting Nggak Penting' Bernama Stalking

Selamat malam semuanya, kali ini saya sudah berada di kost saya tercinta di kota seribu pintu (re: Semarang).

Malam ini targetnya adalah ingin mendaftar sesuatu. Hal yang dibutuhkan adalah CV yang lengkap pastinya. Kemudian, saya mengecek akun linkedin, sambil melihat siapa saja yang connect dengan saya. Jujur saja, saya masih belum terlalu mengeksplor lebih jauh untuk penggunaan linkedin.

Apa kaitannya dengan judul saya?

Jadi begini, ketika saya berselancar tidak jelas dengan melihat teman-teman yang tersambung dengan akun saya, saya bisa jadi belajar. Saya jadi belajar untuk semakin mendetailkan semua kegiatan-kegiatan yang pernah saya lakukan, sekecil apapun.

Dan salah satu kegiatan yang belum saya tuliskan adalah kegiatan sebagai wakil ketua Tanoto Scholar Association Universitas Diponegoro. Singkatnya, paguyuban penerima beasiswa Tanoto Foundation membawa misi dari Bapak Sukanto Tanoto (Founder) untuk pay it forward for community alias melakukan pengabdian masyarakat sebagai ucapan terima kasih kepada beliau.

Apa yang kami lakukan?

Alhamdulillah ternyata salah satu adik saya yang waktu dulu menjabat sebagai sekretaris menulisnya di website Tanoto Foundation. Ya, ternyata penting juga menulis press release dari setiap kegiatan yang kita lakukan.

Versi English-nya aja ya yang saya cantumkan disini.
Life is not a run race, but a race to share. Pursuing a personal dream is important, but if it does not bring benefits to others, it will feel less meaningful. That is the intention set by members of the Tanoto Scholars Association of Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. Sharing and benefiting others is an elaboration of the value we get from Tanoto Foundation, which is “pay it forward”.
We, Undip’s TSA, undertook a long-term community development program in 2017, from April to November. The location of our program is at Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Khaeriyah in Desa Jabungan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Central Java. We have undertaken several programs at this madrasah.
There were four main programs in our activities, namely cheerful Saturday, clean and healthy Saturday, planting Saturday, and library arrangement. Cheerful Saturday is a teaching and storytelling program for MI Al Khaeriyah students, clean and healthy Saturday is a program to teach clean and healthy lifestyle, and planting Saturday is a greening program in the school environment. One other program, library arrangement, is a school library renovation program.
” Universitas Diponegoro‘s Tanoto Scholars Program is very creative. The murals, created in the library, make the library room feel more alive and the students become interested in coming to the library. Thanks also for donating the books, “said Pak Muflikhun, Head of MI Al Khaeriyah.
Hopefully, the activities that we have undertaken for seven months at MI Al Khaeriyah can bring positive changes for the school environment.
Written by Niko Karuniawan, Tanoto Scholar from Universitas Diponegoro

Jumat, 07 Juni 2019

Saat di BEM Undip 2015

Menurut saya, sangat penting buat anak muda untuk memakan segala hal topik bahasan yang menyangkut pembangunan Indonesia. Salah satu wadah yang bisa ngebuat anak muda berkembang mindset-nya adalah Badan Eksekutif Mahasiswa atau yang disingkat 'BEM'.

BEM sendiri memiliki dua tingkat, yakni tingkat fakultas dan universitas. Apa perbedaannya? Tentu saja perbedaannya terkait orang-orang di dalamnya, fokus utama isu yang dibawa, budaya organisasi, dan pengalamannya.

Jika bergabung BEM Fakultas, maka akan bertemu dengan teman angkatan dan kakak tingkat kita saja. Sementara, BEM Universitas akan memberikan wadah pertemuan dari berbagai fakultas di universitas. Wah, enak di BEM Univ dong..... Tetep ada enak & nggak nya kok.

Salah satu dampak variasi fakultas adalah sulitnya menentukan jadwal kumpul rutin. Lalu, apalagi jika ada proyek kerja bareng dengan departemen lainnya....wuuh tantangan! Namun, manfaatnya adalah lebih greget nunjukin kemampuan diri. Why? Sebab, masing-masing anggota biasanya merepresentasikan jurusan/fakultasnya, jadi ketika kumpul itu benar-benar nggak mau biasa-biasa aja.

Ohya, di BEM sendiri ada jabatan. Waktu dulu di BEM Undip tahun 2015 (semester 2), saya menjadi staf eksekutif muda divisi Creative Imaging Bidang/Departemen/Kementerian Hubungan Masyarakat (zamanku dulu pakai kata-kata Bidang sebenarnya, tapi daripada bingung memahami). Divisi ini dikepalai oleh kepala divisi, yakni Mas Wisnu (Teknik Arsitektur, 2013). Ohya anggota divisi lainnya adalah tiga kakakku Bunga (HI, 2013), Kris (FKM,2013), dan Afrian (T.Elektro, 2013). Divisi ini mengerjakan sebuah campaign untuk pencitraan BEM Undip. Salah satu proyek kami yang besar adalah mengadakan lomba tingkat nasional.

Check this out!
Nah....Creative Campaign adalah kompetisi video kreatif ajakan untuk sadar penggunaan energi,


Saat itu proyek ini dibawa oleh Divisi Networking & Partnership Bidang Humas BEM Undip, lalu setelah melalui brainstorming akhirnya diadakan 2 lomba. Salah satunya yaitu Call For Paper yang dipegang oleh teman-teman Bidang Penalaran & Keilmuwan.

Nah ini pengumuman kelolosan full papernya untuk dipresentasikan di Semarang.


*Catatan ini ditulis ketika saya ingin mengabadikan bahwa banyak pengalaman yang ternyata membawa saya hingga seperti sekarang. Saat ini saya juga masih berkecimpung di dunia media & campaign untuk PILAR PKBI Jateng. PILAR sendiri adalah NGO yang fokus pada remaja, khususnya mendorong remaja untuk bersuara terkait pemenuhan hak kesehatan reproduksi. 

Catatan ini menyadarkan bahwa kreativitas dan media adalah hal yang saya sudah ada sejak lama. Saya menulisnya bukan untuk tujuan pamer, tetapi ingin menceritakan, barangkali saya jadi terpacu untuk menjadi lebih baik di bidang ini.Apalagi menjawab kebutuhan di zaman serba digital dan sosial media tanpa batas.