Judul yang singkat untuk perasaan yang engga singkat.
Sejak tahun lalu saya diharapkan oleh orang tua untuk langsung saja daftar kuliah, mengingat perempuan itu punya usia untuk berumah tangga segera setelah lulus. Orang tua saya berpikir dengan kuliah S2 dulu langsung dari lulus S1 maka kehidupan rumah tangga nanti lebih nyaman.
Sayangnya kondisi lulus saat itu belum ada pendaftaran S2 yang saya bisa ikuti. Saat itu ijazah keluar bulan Agustus, akan tetapi pendaftaran S2 buka pada bulan April-Juli.
Tak berhenti berjuang, saya pun mendaftar S2 di salah satu universitas swasta di Surabaya. Mengapa saya berani mengambil S2 di swasta? Bukannya terjadi penurunan prestasi kalau mengambil di swasta?
Oh tentu tidak seperti itu, sebab memang saya paham bahwa butuh usaha keras untuk bisa lolos di magister profesi psikologi, khususnya ......................
Sejak tahun lalu saya diharapkan oleh orang tua untuk langsung saja daftar kuliah, mengingat perempuan itu punya usia untuk berumah tangga segera setelah lulus. Orang tua saya berpikir dengan kuliah S2 dulu langsung dari lulus S1 maka kehidupan rumah tangga nanti lebih nyaman.
Sayangnya kondisi lulus saat itu belum ada pendaftaran S2 yang saya bisa ikuti. Saat itu ijazah keluar bulan Agustus, akan tetapi pendaftaran S2 buka pada bulan April-Juli.
Tak berhenti berjuang, saya pun mendaftar S2 di salah satu universitas swasta di Surabaya. Mengapa saya berani mengambil S2 di swasta? Bukannya terjadi penurunan prestasi kalau mengambil di swasta?
Oh tentu tidak seperti itu, sebab memang saya paham bahwa butuh usaha keras untuk bisa lolos di magister profesi psikologi, khususnya ......................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D