Gak Dipercaya Sakit

Sakit? Iya sakit. Teman sekelasku lah yang paling paham aku sakit, mulanya. Puncak kesakitan itu ya hari Jumat, 1 November. Aku udah galau banget. Udah kepala ini minta dipanasin. Rasanya mau pecah dalamnya. Alay, maaf.


(29/10, pagi, roomates sibuk go to skull) Rosta dan Uyuun sedang terbaring lemas diatas kasur. Uyuun kasurnya diatas, Rosta sebaliknya. Kesumpekan kasur yang tak tertolongkan, sakit sih...Coba kalo enggak :D Untung gak bauk, soalnya ada parfum 10 ribu dapet 3 yang aku beli di Sunmor (Pasar Minggu). Oya kemaren Isna + Qonita ULTAH ke PITOELAS. Perasaanku ga enak gitu. Qonita kan temen sekamarku dulu, masa aku ga ikut ngeramein... :'(

(ditengah nulis)

"Beb, kamu cepet o sembuh a beb! Hidupku hampa tampa mu" - Fabella, suku Sidoarjo.
"Rosta, duluan ya, cepat sembuh " - Alya, suku Malang.

Sebenernya hari ini ada ulangan fisika, entah aku sakit apa... ini sakit beneran atau cuma syndrome ulangan? Bzzz

Thanks buat duo bocah yang sayang banget sama kita, ngirimin nasi bu Ifah :)

Malaikat mengirimkan dua makhluk penyayang, terimakasih semesta :D 

-------------------------------------------------
Banyak diantara kawan-kawanku yang gak percaya dengan kesakitanku ini. Mereka hampir ga habis pikir, kok bisa Rosta segede itu sakit? Ustadzah pun ragu. Mulai dari Fahlya, Ilafi, Yulia, Fabella, Alya, Biellda, Maqdisi, Syerly, Deas, Mbak Liya, Mbak Faizah, Mbak Tika, Mbak Tina, Mbak Hani, 209-210 lah, Ustadzah Nurina, anak Aksel. Beeeh kagak ada yang percaya kalo seorang Rosta bisa sakit.

Haha Alay.

(31/10) Mbak Tika (bangsa 210) sakit kram perut DLP, gilaaaak kasian banget mbak ini. Mbak ini butuh pijatan sakti ku. Hahaha. Barengan dengan kepusingan uyuun dan kegalauan Rosta. Akhirnya kita meminta ke Ustadzah Nurina buat nganter ke dokter. Tapi..malam ini ada rapat asatidz di kuburan kantor ma'had.

(bersambung)