Rabu, 06 November 2013

Puisinya Si Ipul

Golongan Lolos ke Bromo. Ipul (left) & Toyib (right). Fotonya bikin ketawa?

Terbangun dalam senyapnya kesunyian
Ditingkah suara jangkrik bersahut-sahutan
Aku menatap ke arah Tuhan dengan kekhusyukan
Pendar sinar bertebaran bagai debu di sahara
Menerangi kegelapan hatiku yang tenggelam

Ku berjalan dalam lorong hitam
Dingin, Gelap, aku butuh kehangatan cinta
Aku terus menyusuri jalan menuju surga
Lukisan indah menantiku di sana

Kusendiri diantara bisikan setan
Gelap, Segelap hati para pemimpin bangsa diluar sana
Sunyi, di manakah lukisan yang dimaksud orang tak berdosa
Ku tunggu, hingga akhir menjemput

Malaikat datang perlahan
Ku lihat taman surga menari-nari
Oh, indahnya lukisan Tuhan
Gradasi warna yang terjamahkan
Wahai matahari terbit di puncak gunung Bromo


Perasaan yang Tersimpan
Ini semua dimulai ketika kita bertemu
Tak kusangka, aku menatapmu hingga lupa dengan diriku
Kini aku merasa, bahwa di dunia ini hanya ada kamu
Entah kenapa tidak terlintas orang lain di benakku

Waktu tetap terus berlalu
Namun, kamu masih tetap dibenakku
Binar senyummu yang dulu, tetap melekat dalam diriku
Pesona wajahmu buatku tak berkutik dihadapanmu


[Puisi ini dibaca pada hari 24 Oktober 2013, bersama FILOS9th & Ibu Ruly]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D