Selasa, 05 Juni 2018

Tersedih di Dunia Selama Ramadhan, Tidak Ikut Khataman

Hari ini tanggal 5 Juni 2018.

Sedari kemarin sudah diingatkan Okta (koordinator FIM Semarang) buat hadir pagi-pagi banget di kantor PGN. Ada acara buka bersama dengan anak yatim se-Kota Semarang.

Malamnya, aku bingung menentukan agenda mana yang aku pilih.

1. Bukber FIM, dimana aku jadi panitia sebagai pendamping 3 yayasan panti asuhan.
2. Bukber Pilar PKBI, dimana aku jadi relawan.
3. Acara Training of Trainer Hypnosis bersama Pak Hans.

Pada akhirnya aku izin acara nomor 3. Dan memprioritaskan acara nomor 1, karena aku benar-benar dibutuhkan dimana personelnya sedikit sekali. Kemudian acara 2 tetap aku usahakan.

Pada kenyataannya, acara nomor 2 tak bisa kususul. Sedih. Karena momen bersama relawan itu bermanfaat banget menurutku.

Setelah itu, aku menyempatkan hingga selesai evaluasi acara pada pukul 21.00 dan sampai rumah jam 21.30. Jauh. Jalan pemuda ke daerah Tembalang. Uniknya, aku ngeboncengin adik kelas yang berangkatnya pakai helm.

Sampai di rumah, aku membersihkan wajahku yang kotor. Leyeh-leyeh. Dan kemudian cek stories instagram. Dan ngeliat stories salah satu temen kos sedang update tentang khataman adek-adek TPQ di masjid terdekat. Masjid yang biasanya jadi tempat langganan jama'ah para penghuni kosan.

Ngeliat stories itu membuatku mencetuskan "hari tersedih di dunia".

Khataman adalah event tahunan. Tahun lalu aku gabisa hadir karena KKN. Dan ternyata di tahun terakhir di Semarang malah aku ngga datang.

Dan alasannya sepele, karena aku nggak tau informasi kalau khatamannya hari ini. Aku kira besok alias Rabu. Kebetulan besok Rabu akan ada Sabyan, trus kemarin aku ngajak anak kos buat datang ke Sabyan. Dan anak kosnya jawab, "loh malamnya kan ada khataman". Jadi aku menyimpulkan khatamannya tuh hari rabu. 

Dan sekarang rasanya tuh sakit banget. Sakit karena mikir ini bisa jadi adalah Ramadhan terakhir di Semarang. Huhuhu

Aku pas tau update an stories temanku tadi langsung bergegas ke masjid. Eh ternyata rombongan teman kos sudah di depan kos. Padahal aku udah lari, bahkan sampai foto diatas lemari sampai jatuh ke lantai gara-gara aku buru-buru banget buat ngaca.
Foto ini diambil oleh salah satu penghuni kos/rumah. Foto ini sekaligus jadi  kenang-kenangan sebelum masjidnya selesai direnovasi. Tersedih di Dunia Selama Ramadhan.

"Loh kan udah aku ingatkan di grup line, aku udah mention kalian (aku & isqina)."

Setelah itu aku naik ke kamar nulis kejadian ini supaya plong.

Line-ku pun aku ubah statusnya jadi OFF dan tanpa foto. Aku ndak ingin lagi aktif line sebenarnya karena di handphone Line itu udah lemot pas nge-loadnya. Plus, nggak muncul notifnya. Iya, OPPO NEO 7 emang gitu. Inayah, temanku, punya hape sama denganku juga mengeluhkan hal ini.


Sekarang meneteslah air mataku. Yang perlu diterima adalah memang aku tidak ditakdirkan untuk datang Khataman. Alhamdulillah diselamatkan selama perjalanan pulang jadi panitia, walau temanku ndak pakai helm. Hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D