Seperti biasa, setiap postingan diawali dengan 'Hai'.
Jadi kali ini akan bercerita tentang hari lahirku. Alhamdulillahirobbil 'alamiin. Bisa sehat wal'afiat pada usia 22 tahun.
Perjalanan menuju Juni ini perlu diapresiasi sendiri. Mungkin sekalian berdoa untuk diri sendiri ya.
Alhamdulillah diizinkan sidang pada tanggal 29 Maret, lalu revisi selama sebulan April penuh. Kemudian seharusnya bisa yudisium pada bulan Mei, tapi ternyata ndak buka yudisium. Kenapa? Karena yang daftar cuman 1 itu pun udah nggak minggu pertama, biasanya yudisium itu awal bulan, saat itu banyak persyaratan yudisium yang belum dipenuhi , salah satunya adalah jurnal. Untuk ACC membutuhkan waktu revisi dari dosen pembimbing.
Daftar sidang Maret sebenarnya berharap bisa ngejar wisuda Mei, tapi revisian musti beres di awal bulan April biar bisa yudisium dan bisa daftar wisuda Mei. Sementara bulan April adalah bulan akreditasi, kampusku sangat sibuk yang tak bisa digambarkan melalui kata-kata.
Ada lagi yang bikin bersyukur banget, berkat kerja keras civitas akademika, per wisuda Agustus besok kami mendapatkan kelulusan di ijazah dengan akreditasi A. Inilah yang menjadi hikmah kenapa aku baru wisuda bulan Agustus, ternyata biar dapat akreditasi baru. Heheh
Kalau diingat-ingat lagi, dulu kan sempat kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) dengan jurusan psikologi juga, tapi masih akreditasi C. Kemudian selang 2 minggu setelah kuliah, dapat kabar kalau aku keterima Undip. Sebenarnya aku juga eman dengan UKT yang udah dibayarkan di UM, tapi ternyata UKT di Undip pun sama persis jumlahnya, jadi mikirku ngga rugi-rugi amat. Selain itu pertimbangan mengenai akreditasi, Psikologi Undip saat itu masih B per tahun 2013 kalau ndak salah. Kemudian aku memproyeksikan kalau Psikologi Undip 5 tahun lagi setelah itu kemungkinan bisa dapat A.
Sempat menargetkan lulus atau sidang di bulan Januari, tapi ternyata ada aja tantangan buat ngerjain skripsi, jadi belum selesai.
Beberapa bilang, "kok cepet sih lulusnya". Sebenarnya ingin menjawab gini, "ini aja udah molor dari yang aku targetkan yaitu Januari". Tapi ngga boleh jawab kayak gitu, semua ini datangnya dari Allah. Gitu jawabnya.
Aku pernah bilang ke teman kalau rencana lulusku memang Januari, kalau lebih dari itu berarti ada sesuatu. Kalau digambarkan mungkin gini, semester 6 aku udah ambil mata kuliah Seminar Proposal. Nggak cuman aku ya, semua angkatan 2014 memang diproyeksikan bisa lulus 3,5 tahun karena semester 7 udah nggak ada mata kuliah wajib yang harus diambil. Sebenarnya aku juga nggak ngebet 3,5 tahun banget sih, waktu itu mikirnya, masa ada kesempatan 3,5 tahun ngga diambil, gak boleh loh menyia-nyiakan kesempatan. Seperti Safira, anak ITS, dia mengatakan kalau dia susah banget buat lulus 3,5 tahun dan dia memutuskan untuk lulus 4 tahun. Well, apakah mungkin ini penyebab kenapa aku ngga bisa lulus 3,5 tahun karena nggak terlalu yakin buat bisa. Tapi ndak juga sih, aku udah ngerencanain bimbingan dan step-step agar lulus, tapi mungkin aku baru bener-bener semangat, berkonsentrasi dan fokus ngerjain skripsi itu bulan Desember. Kalau nggak salah selama bulan November aku berhenti karena masa-masa transisi habis dari Riau. Apaan sih nggak nyambung. Terimakasih buat Dira yang udah mau bareng-bareng dan akhirnya bisa lulus bareng.
Jadi kali ini akan bercerita tentang hari lahirku. Alhamdulillahirobbil 'alamiin. Bisa sehat wal'afiat pada usia 22 tahun.
Perjalanan menuju Juni ini perlu diapresiasi sendiri. Mungkin sekalian berdoa untuk diri sendiri ya.
Selamat ya Ros udah bertahan dan kuat menahan emosi. Semoga semakin dewasa dalam berpikir dan memiliki spiritualitas yang baik. Ingat Allah dimanapun. Ingat selalu untuk selalu punya niat yang baik karena Allah. Sayangi orang tua, beri waktu dan kasih sayangmu ros. Insya Allah, Allah bakal ngasih apa yang dibutuhkan. Apapun...Jangan khawatir.Dan yang bikin bahagia bukan tanggal 12 Juni, tapi tanggal 6 Juni. Alhamdulillah sudah yudisium. Artinya, saat aku belum sah berusia 22 tahun, aku udah sah menyandang gelar S.Psi. Kenapa harus bangga? Hahaha. Karena mungkin pernah ngeliat di timeline IG, "alhamdulillah bisa selesai kuliah di usia 21 tahun". Lah kamu ros? Kan kamu 21 tahun mau jadi 22 tahun selisih 6 hari doang wkwk. Sudahlah ini tidak penting. Yang penting adalah sehat. Jadi inget masa-masa perjuangan, rasa cemas bercampur aduk kala itu.
Alhamdulillah diizinkan sidang pada tanggal 29 Maret, lalu revisi selama sebulan April penuh. Kemudian seharusnya bisa yudisium pada bulan Mei, tapi ternyata ndak buka yudisium. Kenapa? Karena yang daftar cuman 1 itu pun udah nggak minggu pertama, biasanya yudisium itu awal bulan, saat itu banyak persyaratan yudisium yang belum dipenuhi , salah satunya adalah jurnal. Untuk ACC membutuhkan waktu revisi dari dosen pembimbing.
Daftar sidang Maret sebenarnya berharap bisa ngejar wisuda Mei, tapi revisian musti beres di awal bulan April biar bisa yudisium dan bisa daftar wisuda Mei. Sementara bulan April adalah bulan akreditasi, kampusku sangat sibuk yang tak bisa digambarkan melalui kata-kata.
Ada lagi yang bikin bersyukur banget, berkat kerja keras civitas akademika, per wisuda Agustus besok kami mendapatkan kelulusan di ijazah dengan akreditasi A. Inilah yang menjadi hikmah kenapa aku baru wisuda bulan Agustus, ternyata biar dapat akreditasi baru. Heheh
Kalau diingat-ingat lagi, dulu kan sempat kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) dengan jurusan psikologi juga, tapi masih akreditasi C. Kemudian selang 2 minggu setelah kuliah, dapat kabar kalau aku keterima Undip. Sebenarnya aku juga eman dengan UKT yang udah dibayarkan di UM, tapi ternyata UKT di Undip pun sama persis jumlahnya, jadi mikirku ngga rugi-rugi amat. Selain itu pertimbangan mengenai akreditasi, Psikologi Undip saat itu masih B per tahun 2013 kalau ndak salah. Kemudian aku memproyeksikan kalau Psikologi Undip 5 tahun lagi setelah itu kemungkinan bisa dapat A.
Sempat menargetkan lulus atau sidang di bulan Januari, tapi ternyata ada aja tantangan buat ngerjain skripsi, jadi belum selesai.
Beberapa bilang, "kok cepet sih lulusnya". Sebenarnya ingin menjawab gini, "ini aja udah molor dari yang aku targetkan yaitu Januari". Tapi ngga boleh jawab kayak gitu, semua ini datangnya dari Allah. Gitu jawabnya.
Aku pernah bilang ke teman kalau rencana lulusku memang Januari, kalau lebih dari itu berarti ada sesuatu. Kalau digambarkan mungkin gini, semester 6 aku udah ambil mata kuliah Seminar Proposal. Nggak cuman aku ya, semua angkatan 2014 memang diproyeksikan bisa lulus 3,5 tahun karena semester 7 udah nggak ada mata kuliah wajib yang harus diambil. Sebenarnya aku juga nggak ngebet 3,5 tahun banget sih, waktu itu mikirnya, masa ada kesempatan 3,5 tahun ngga diambil, gak boleh loh menyia-nyiakan kesempatan. Seperti Safira, anak ITS, dia mengatakan kalau dia susah banget buat lulus 3,5 tahun dan dia memutuskan untuk lulus 4 tahun. Well, apakah mungkin ini penyebab kenapa aku ngga bisa lulus 3,5 tahun karena nggak terlalu yakin buat bisa. Tapi ndak juga sih, aku udah ngerencanain bimbingan dan step-step agar lulus, tapi mungkin aku baru bener-bener semangat, berkonsentrasi dan fokus ngerjain skripsi itu bulan Desember. Kalau nggak salah selama bulan November aku berhenti karena masa-masa transisi habis dari Riau. Apaan sih nggak nyambung. Terimakasih buat Dira yang udah mau bareng-bareng dan akhirnya bisa lulus bareng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan bebas comment :) Promosiin blog sendiri di dalam comment lebih baik daripada nyebar Spam di dalam comment box blog orang. I really appreciate it! :D